Categories
Uncategorized

Rupiah Masih Melemah, Siap-siap Harga Spare Part Otomotif Naik

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah, bahkan setelah suku bunga Bank Indonesia dikerek menjadi 6,25 persen. Kondisi ini bakal berdampak ke sektor otomotif, khususnya harga spare part dan komponen. Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) Hermas Prabowo, mengatakan, dolar AS yang menguat bisa memengaruhi penjualan spare part. “Pasti ada dampak, karena dengan dolar naik beberapa suku cadang yang impor kan mengalami kenaikan nilai. Sehingga yang dilakukan penyesuaian,” ujar Hermas, kepada Kompas.com.

“Tapi saya belum dengar langsung, mungkin kalau masih bertahan di Rp 16.000 sekian, biasanya bulan depan atau satu-dua bulan lagi baru terasa efeknya. Karena tidak seketika, ketika dolar naik besok spare part naik, tidak seperti itu,” kata dia.

Hermas juga mengatakan, bengkel bakal berhati-hati menaikkan harga spare part. Saat ini strategi yang dilakukan adalah mempertahankan harga lama, karena bengkel juga masih memiliki stok spare part di gudang. Menurutnya, konsumen kemungkinan akan menunda pembelian spare part ketika harganya naik, setidaknya sampai dampaknya sudah tak bisa ditolerir.

“Mereka tetap mempertahankan kondisi yang enggak enak itu, tetap pakai dulu deh. Tapi motor dan mobil itu kan sesuatu yang sebenarnya permintaan kebutuhannya pasti,” ucap Hermas. Ia menambahkan, penundaan ini sifatnya sementara. Karena penggantian spare part jadi kewajiban pemilik kendaraan.

“Kalau ban habis kan kita enggak bisa nolak, mesti ganti. Kecuali yang perawatan seperti tune up, bisa ditunda.. Tapi kalau transmisi matik rusak, kan harus segera,” kata Hermas. “Jadi kendaraan itu, dalam usia-usia tertentu, penggantian suku cadang sifatnya mutlak, sudah jadi biaya tetap,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *